Determinant of Malaria Reinfection

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Muhamad Sahiddin
Zeth Roberth Felle

Abstract

Malaria reinfection is one of the concerns in the management of malaria in endemic areas. This study aims to determine the factors that influence the incidence of malaria reinfection. The study used an analytical observational approach with a cross-sectional study design which was conducted in Mei-June 2021 in Keerom Regency, Papua. The research sample amounted to 127 respondents who were selected using simple random sampling technique. Data analysis used fisher's exact test with a significance level of 0.05. The results showed that there was an effect of using mosquito repellent (p = 0.001), the habit of hanging clothes (p = 0.046) and the presence of standing water (p = 0.042) on the incidence of malaria reinfection. Meanwhile, adherence to taking malaria medication (p= 0.623), habit of going out (p= 0.441), habit of using mosquito nets (p= 1,000) and the presence of mosquito netting (p= 0.706) did not affect the incidence of malaria reinfection. It is necessary to conduct health education about the use of mosquito repellent, the habit of hanging clothes and intervention in the community's living environment.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Sahiddin, M. and Felle, Z. R. (2022) “Determinant of Malaria Reinfection”, Science Midwifery, 10(5), pp. 3791-3799. doi: 10.35335/midwifery.v10i5.891.

References

Anjasmoro, R. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2(1), 18851.
Arsin, A. (2012). Malaria di Indonesia: Tinjauan aspek epidemiologi. Makassar: Masagena Press.
Arsyad, G. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Desa Tongoa Kecamaran Palolo Kabupaten Sigi. Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(19), 935-1014.
Baird, J. K., Maguire, J. D., & Price, R. N. (2012). Diagnosis and treatment of Plasmodium vivax malaria. Advances in parasitology, 80, 203-270.
Bashar, K., Sarker, A., Asasuzzaman, M., Rahman, S., & Howlader, A. J. (2020). Host preference and nocturnal biting activity of mosquitoes collected in Dhaka, Bangladesh. International Journal of Mosquito Research, 7(3), 1-8.
Caputo, A., & Garavelli, P. L. (2016). Climate, environment and transmission of malaria. Infez Med, 2, 93-104.
Dinas Kesehatan Kab. Keerom. (2020). Laporan Kasus Malaria di Kabupaten Keerom. Arso: Dinas Kesehatan Kab. Keerom.
Enayati, A., & Hemingway, J. (2010). Malaria management: past, present, and future. Annual review of entomology, 55(1), 569-591.
Habibi, J., Ramlis, R., & Wulandari, W. (2019). Determinan kejadian malaria. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(03), 136-142.
Hasyim, H., Camelia, A., & Fajar, N. A. (2014). Determinan kejadian malaria di wilayah endemis. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 291-294.
Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan nomor 50 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lemeshow, S., Jr, D. W. H., Klar, J., & Lwanga, S. K. (1990). Adequacy of Sample Size in Health Studies. Chichester West Sussex England: John Wiley & Sons Ltd.
Lerebulan, N., Bawotong, J., & Rottie, J. (2013). Hubungan kebiasaan masyarakat Desa Tumbur dengan kejadian malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Wertamrian Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Jurnal keperawatan, 1(1).
Mustafa, M., Saleh, F. M., & Djawa, R. (2018). Penggunaan kelambu berinsektisida dan kawat kasa dengan kejadian malaria di Kelurahan Sangaji. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 1(3), 93-98.
Muti’ah, R. (2012). Penyakit Malaria dan mekanisme kerja obat-obat antimalaria. Alchemy, 2(1), 80-91.
Nascimento, T. L. d., Vasconcelos, S. P., Peres, Y., Oliveira, M. J. S. d., Taminato, M., & Souza, K. M. J. d. (2019). Prevalence of malaria relapse: systematic review with meta-analysis. Revista latino-americana de enfermagem, 27.
Nurbayani, L. (2013). Faktor risiko kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Mayong I Kabupaten Jepara. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2(1), 18715.
Rajapakse, S., Rodrigo, C., & Fernando, S. D. (2015). Tafenoquine for preventing relapse in people with Plasmodium vivax malaria. Cochrane database of systematic reviews, 4.
Rangkuti, A. F., & Sulistyani, S. (2017). Faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara. BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA, 13(1), 1-10.
Saputro, K. P., & Siwiendrayanti, A. (2015). Hubungan lingkungan sekitar rumah dan praktik pencegahan dengan kejadian malaria di Desa Kendaga Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara tahun 2013. Unnes Journal of Public Health, 4(2).
Sari, A., Sucipto, C. D., & Hajimi, H. (2014). Faktor determinan kejadian malaria di Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 1(1), 1-13.
Shafira, I. D., & Krisanti, I. G. (2020). Faktor-Faktor Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Malaria Vivax di Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran. Jurnal Analis Kesehatan, 8(2), 53-57.
Singh, V., Mishra, N., Awasthi, G., Dash, A. P., & Das, A. (2009). Why is it important to study malaria epidemiology in India? Trends in parasitology, 25(10), 452-457.
Sutarto, S. (2017). Faktor lingkungan, perilaku dan penyakit malaria. AGROMEDICINE UNILA, 4(1), 173-184.
Syahrain, S. W., Kapantow, N. H., & Joseph, W. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah kerja puskesmas tuminting kota manado tahun 2014. (Tesis), Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Wantini, S., & Susanti, F. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Analis Kesehatan, 3(1), 327-338.
Watmanlusy, E., Raharjo, M., & Nurjazuli, N. (2019). Analisis Spasial Karakteristik Lingkungan dan Dinamika Kepadatan Anopheles sp. Pengaruhnya terhadap Kejadian Malaria di Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(1), 12-18.
WHO. (2016). Global Malaria Progress And Challenges In 2016. Genewa, Swiss: World Health Organization.
Yawan, S. F. (2006). Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bosnik Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak–Numfor Papua. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 5(2), 45-52.
Zogo, B., Tchiekoi, B. N. C., Koffi, A. A., Dahounto, A., Ahoua Alou, L. P., Dabiré, R. K., . . . Pennetier, C. (2019). Impact of sunlight exposure on the residual efficacy of biolarvicides Bacillus thuringiensis israelensis and Bacillus sphaericus against the main malaria vector, Anopheles gambiae. Malaria Journal, 18(1), 1-9.